Arkib

Archive for April 2010

Keindahan Tangan Seorang Ayah

April 25, 2010 1 komen

Salam dari dasar lubuk….

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.

Anak itu bertanya kepada Ayahnya ketika sedang santai di beranda:

“Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbongkok?”

Ayahnya menjawab : “Sebab aku Laki-laki.” Itulah jawapan Ayahnya.

Anak itu termenung : ” Aku tidak mengerti.”

Dengan kerut-kening karena jawapan Ayahnya membuatnya tercengang dalam rasa ingin tahu. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak perempuannya itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan :

“Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki.” Demikian bisik Ayahnya, membuat anak itu tambah kebingungan.

Karena ingin tahu, kemudian anak itu menghampiri Ibunya dan bertanya :

“Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbongkok? Dan Ayah menjadi begitu tanpa ada keluhan dan rasa sakit?”

Ibunya menjawab:”Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan begitu.” Hanya itu jawaban Sang Bonda.

Anak perempuan itupun kemudian membesar menjadi dewasa, tetapi dia tetap kebingungan tentang hal tadi. Hingga pada suatu malam, anak perempuan itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kebingungannya selama ini.

“Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia sentiasa akan menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindung. ”

“Ku-ciptakan bahunya yang kuat & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. ”

“Ku-berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. ”

“Ku berikan Keperkasaan & jiwa kental  yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya tercurah demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.”

“Ku berikan kesabaran, ketekunan serta ketabahan yang akan membuat dirinya selalu berusaha membela & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. ”

“Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam keadaan & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.”

“Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang sentiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.”

“Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu sentiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & badan yang terbongkok agar dapat membuktikan, bahawa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, sentiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, ketabahannya demi kelangsungan hidup keluarganya. ”

“Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat.”

Terbangun anak perempuan itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuk dan mencium telapak tangan Ayahnya. “AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH.”

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.

Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaik untuknya.

Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik buat keluarga kita.

Si Beloot : aku sayang ayah aku…

Kategori:Al Beloot, Santai, Umum

MABUK DALAM CINTA TERHADAP ALLAH

April 24, 2010 Tinggalkan komen

Salam dari atas almari…

Alkisahnya….

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, “Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya.”

Berkata Nabi Isa a.s, “Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu.”

Berkata pemuda itu lagi, “Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah.”

Oleh kerana keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, “Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu.” Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, “Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu.” Selesai saja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, “Aku ini Isa a.s.”Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, “Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya.”

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.

1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.

2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia inginmendapat sanjungan dari manusia.

3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, “Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :

1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.

2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.

3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.

4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.

5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur.”

Si Beloot : bekerjalah seolah2 kamu akan hidup selama-lamanya dan beribadatlah seolah2 kamu akan mati esok hari…

Kategori:Al Beloot, Santai, Umum

Ahli Nujum di Facebook

April 23, 2010 Tinggalkan komen

Salam dari laci keempat…

Di mulakan dengan ‘Bismillahirrahmanirrahim’…semoga berkat perjalanan hidup kita di hari ini dan hari-hari mendatang. Selamat datang dan terima kasih kepada peminat-peminat baru Si Beloot D’ Blog. Kepada semua peminat, komen anda telah menaikkan semangat aku untuk terus menconteng kalimat di blog ini. Kali ini aku ingin berkongsi sesuatu yang selalu kita lihat atau mungkin kita pun selalu mencuba ketika melayari laman sosial facebook…

kuiz

Bagi mereka yang mendaftarkan akaun Facebook dan aktif menggunakannya pasti sedia maklum bahawa antara aplikasi menarik di dalam Facebook ialah membuat kuiz. Sesiapa sahaja yang mempunyai akaun Facebook boleh mencipta apa sahaja kuiz dengan hanya mengikuti aturan-aturan yang mudah. Kini, kedapatan lambakan bentuk kuiz yang tersedia dalam Facebook, dan sesetengah pengguna menjadi ketagih dengan kuiz-kuiz ini.

Dari sisi positif, aplikasi kuiz ini boleh dimanfaatkan sebagai satu medium dakwah yang menarik. Iaitu dengan mencipta kuiz-kuiz berbentuk ilmiah dan keagamaan. Sekurang-kurangnya pencipta kuiz boleh mempelajari skill membuat soalan yang berkesan dan pengguna yang menyertainya pula dapat mengulangkaji maklumat-maklumat yang mungkin sudah lama ditinggalkan.

Malangnya, kebebasan mencipta kuiz di Facebook telah disalahgunakan oleh sesetengah pengguna dengan membuat kuiz-kuiz yang boleh mencemarkan akidah dan kepercayaan. Antaranya kuiz horoskop, kuiz ramalan nasib, kuiz ramalan jodoh, kuiz ramalan di mana dan bila anda mati dan lain-lain.

Contohnya, dalam kuiz ‘Singkap Rahsia di Sebalik Nama’, jika seseorang bernama ALI menyertainya, setelah mengikuti aturan ringkas, jawapan yang akan diberikan adalah seperti di bawah:

ALI: 1+3+9=13
1 + 3 = 4

Nombor Rahsia disebalik nama anda ialah : 4

Mereka hanya akan bertindak apabila faham sepenuhnya tentang apa yang sepatutnya mereka lakukan.

Jika anda mengikuti kuiz ‘Singkap Rahsia Nombor Lahir Anda’ pula, dan anda memasukkan sebagai contoh tarikh 1 Januari 1979, maka ramalan yang tertera ialah:

1 + 1 + 1979 = 1981
1 + 9 + 8 + 1 = 19
1 + 9 = 10
1 + 0 = 1
Nombor Tarikh Lahir anda ialah :1
Golongan ini merupakan yang paling jujur dan boleh mempelajari dengan baik teknik diplomasi.

Tidakkah satu kejahilan tentang agama dan kebebalan yang melampau, apabila sikap seseorang insan boleh diketahui melalui ejaan namanya atau susunan tarikh lahirnya? Sejak bilakah Allah Taala menjadikan ejaan nama seseorang dan susunan tarikh lahir sebagai alamat bagi sifatnya?

Malah, terdapat juga kuiz-kuiz yang lebih dahsyat seperti kuiz meramalkan di mana dan bilakah anda mati. Berdasarkan soalan-soalan dalam kuiz seperti ini, saya percaya bahawa orang yang membuat kuiz ini hanya main-main sahaja. Tidak berdasarkan kepada mana-mana teori atau falsafah.

Contohnya, saya menjawab secara rambang satu kuiz bertajuk ‘Di mana kamu mati’. Jawapan yang tertera ialah:

Di Rumah.
Lu mati jatuh dari tangga paling atas ke bawah tanggal 03 Maret 2014.

KEWAJIPAN MEMELIHARA AKIDAH

Berdepan dengan kemunculan tukang ramal dan ahli nujum moden di dalam Facebook, kita sebagai orang beriman wajib mempelajari dan memelihara akidah yang sahih. Agar dapat mengelak daripada kemurkaan Allah, dan membezakan antara hak dan batil.

Ramalan nasib, ramalan kematian, dan ramalan jodoh yang berasaskan kepada kaedah nama, warna kegemaran, dan seumpamanya adalah satu pencemaran dalam akidah Qadha’ dan Qadar. Kerana ilmu tentang perkara ghaib adalah hak mutlak Allah Taala, yang tidak dikongsikan dengan sesiapa pun kecuali yang dikhabarkan kepada rasul-rasulNya.

Allah menegaskan dalam Al-Quran:

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا إِلا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ

Maksudnya: “Tuhanlah sahaja yang mengetahui segala yang ghaib, maka Dia tidak memberitahu perkara ghaib yang diketahuiNya itu kepada sesiapapun. Melainkan kepada mana-mana Rasul yang di redaiNya. (Al-Jinn: 25-26).

HUKUM BERTANYA TUKANG RAMAL

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam telah melarang umatnya daripada bertemu dengan tukang ramal, apatah lagi mempercayai ramalannya.

Sabda baginda:

من أتى عرافا فسأله عن شيء لم تقبل له صلاة أربعين ليلة

Maksudnya, “Sesiapa mendatangi tukang ramal lalu bertanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima sembahyang baginya selama empat puluh malam”. (Direkod oleh Muslim).

Di dalam hadis lain:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُول فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّد

Maksudnya, “Sesiapa mendatangi tukang ramal lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka dia telah kufur kepada apa yang diturunkan ke atas Muhammad”. (Direkod oleh Ashab Al-Sunan).

Mendatangi tukang ramal bukanlah satu kekufuran atau syirik secara mutlak. Menurut Syeikh Al-Utsaimin, ia boleh dibahagikan kepada tiga katagori.

Pertama: Orang yang datang kepada tukang ramal untuk bertanya ramalan sesuatu, tetapi tidak mempercayainya. Perbuatan ini adalah haram, dan balasannya ialah tidak diterima sembahyang selama 40 hari.

Kedua: Orang yang bertanya tukang ramal, dan mempercayai apa yang diramalnya. Perbuatan ini selain haram, ia menyebabkan jatuh kafir kepada Allah. Kerana mempercayai bahawa tukang ramal mengetahui perkara-perkara ghaib yang merupakan hak mutlak Allah. Ia juga satu bentuk mendustakan ayat-ayat Al-Quran yang menegaskan bahawa ilmu ghaib adalah kepunyaan Allah semata-mata.

Ketiga: Orang yang bertanya tukang ramal kerana maslahah untuk menyelidiki dakwaannya. Supaya dapat dijelaskan pendustaannya atau diambil tindakan terhadapnya. Tindakan ini adalah harus sebagaimana Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bertanya beberapa soalan terhadap Ibn Shoyyad.

Justeru, sebelum pengguna Facebook menyertai kuiz-kuiz ramalan, pastikan dulu dia termasuk dalam kategori manakah.

SEKADAR MAIN-MAIN

Sesetengah penagih kuiz-kuiz ini mempertahankan tindakan mereka dengan hujah kuiz-kuiz ramalan itu hanyalah satu bentuk permainan merehatkan minda sahaja, tanpa mempercayainya.

Sedarkah mereka bahawa dalam perkara Akidah, kita dilarang menjadikannya sebagai main-mainan dan olok-olokan? Bolehkah akidah tentang qadha dan qadar dijadikan main-mainan? Akidah bahawa Allah sahaja yang mengetahui perkara ghaib boleh dijadikan bahan mainan?

Di samping itu, adakah kita pasti kuiz-kuiz seperti itu langsung tidak memberi kesan kepada akidah pengguna Facebook yang rata-ratanya adalah remaja dan muda-mudi? Bagi saya, kuiz-kuiz ramalan di dalam Facebook adalah satu fitnah terhadap pengguna-pengguna Muslim, terutama mereka yang cetek ilmu agama.

Mereka yang bertanggungjawab mencipta kuiz-kuiz ini, hendaklah bertaubat kepada Allah kerana perbuatan mereka boleh membawa fitnah dan bencana kepada akidah orang Islam lain. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ

Maksudnya, “Sesungguhnya orang-orang yang menimpakan bencana untuk memesongkan orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman, kemudian mereka tidak bertaubat, maka mereka akan beroleh azab Neraka Jahanam dan mereka akan beroleh lagi azab api yang kuat membakar. (Al-Buruj: 10).

Si Beloot : Yang baik kita kongsi…yang tak baik buanglah ketepi !

Kategori:Al Beloot, Tazkirah, Umum

Garam dan Telaga

April 21, 2010 3 comments

Salam dari laci ketiga…

Seorang teman bertanya, andai ujian datang bertimpa-timpa, bagaimana cara nak pujuk hati. Di harap ceritera di bawah mampu membantu. Kenali diri, kenali hati dan kenali Tuhan….

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya longlai dan air muka yang murung. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan saksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu dikacaunya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Masin. Masin dan pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesampingnya. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Cuba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.  Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua berkata lagi,”Bagaimana rasanya?”. “Segar.”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk belakang si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa masin serta pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.  Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan.  Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”


Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu.Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya.  Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Si Beloot : kepahitan adalah asam garam kehidupan !

Kategori:Al Beloot, Santai, Umum

Hidup Jalan Terus

April 20, 2010 1 komen

Salam dari laci kedua…

Senang rasanya bila kita tau ada orang sudi lawat ‘almari’ aku yang tak seberapa ini. Terima kasih pada yang sudi jadi peminat ‘Si Beloot D’ Blog‘ di facebook. Namun aku tak mampu nak janjikan yang terhebat, tapi kalau boleh aku akan buat yang terbaik. Andai ada apa-apa komen bolehlah kiranya di titipkan…

Hidup Jalan Terus…. sehari dua ni banyak pulak kematian. Dari orang biasa yang tak di kenali hingga artis yang tersangat popular…

Apabila ada kematian berlaku, inilah antara ayat standard yang akan diucapkan antara satu sama lain, khususnya kepada mereka yang mempunyai kaitan rapat dengan orang yang telah meninggal dunia.

“Sabarlah.. walaumacamanapun, kehidupan mesti diteruskan. Yang pergi tetap pergi, kita yang hidup mesti meneruskan kehidupan..”

Secara umumnya, tiada yang salah tentang kenyataan itu. Ia salah satu bentuk ayat kita memberi semangat kepada mereka yang terlalu bersedih dengan kehilangan orang yang dikasihi.

Kadang-kadang manusia begitu lemah dan longlai menghadapi kenyataan musibah yang menimpanya apatah lagi kehilangan mereka yang tersayang. Jadi keluarlah kenyataan seumpama ini.

Hidup mesti diteruskan.. Ya tapi kehidupan yang bagaimana?

Meneruskan kehidupan caca marba, maksiat, ingkar perintah Allah SWT? Tudung yang menutup kepala hanya saat menziarah mayat yang terbujur. Namun keluar saja dari zon sedih itu, ia kembali meneruskan kehidupan asalnya.

Waktu sedih pula hanya sehari dua. Kemudian ia kembali gelak ketawa dalam maksiatnya, hiburan melampau dan hidup penuh kepalsuan dan kepura-puraan, kerja-kerja mungkar dan fasik tidak berkesudahan. Langsung tiada penyesalan dan kesungguhan untuk berubah.

Kemudian berlaku lagi kematian. Ayat dan ungkapan yang sama diulang. “Hidup mesti diteruskan..” (Baca : Teruskan dengan maksiat macam biasa).

Kata Ust Dato’ Ismail Kamus : “Jangan menjadi seperti anak ayam yang dijual di pasar. Seekor demi seekor diambil dan dijual oleh penjualnya. Kata anak ayam yang tinggal : “Dia saja kena, kita tak kena..” Lama-lama habis ayam sebakul”.

Cukuplah kalau kita bayangkan mayat yang terbujur itu adalah diri kita sendiri. Janganlah dipermain-mainkan ungkapan ‘hidup mesti diteruskan’ itu.

Kenyataan ini tidak saya khususkan kepada orang tertentu. Namun semua kita harus mengambil pengajaran. Bukankah kematian itu satu pengajaran yang sangat berguna?

Si Beloot : Life goes on kata orang kampung aku !

Kategori:Al Beloot, Santai, Umum